. Silahisabungan Sitolu Ina
SELAMAT DATANG di BLOG RESMI KAMI SILAHISABUNGAN SITOLU INA DAN TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN NYA,TERIMAKASIH...

23 Okt 2012

Raja Silahisabungan

Ompu Raja Silahisabungan
Putera ketiga Raja Sorbadibanua
Seorang pemberani, bijaksana, penuh pengetahuan
Itulah Ompu Silahisabungan

Engkau, gagah perkasa
Pada zamanmu anak raja
Kucari jejakmu senantiasa
Kerenungkan engkau sepanjang masa

Ompu Raja Silahisabungan
Seorang raja penuh kesabaran
Pemangku adat, hukum dan kebenaran
Seorang lihai, penuh ketenaran

Datanglah suatu peristiwa
Sibagotnipohan punya pesta
Ditugaskanlah adiknya bertiga
Sipaettua, Silahisabungan dan Sirajaoloan
Mencari bahan-bahan persiapan

Sebelum mereka bertiga datang
Pesta sudah dilaksanakan
Maka bertanyalah Silahisabungan
Apakah yang terjadi gerangan

Pertanyaan diajukan
Mengapa pesta sudah dilakukan
Pada saat adinda dalam perjalanan
Jelas bahwa Sibagotnipohan merusak persaudaraan

Semenjak itu, mereka bertigapun berunding
Memikirkan keadaan yang meruncing
Mencari jalan yang licin
Merupakan sebagai keputusan pemimpin

Sibagotnipohan harus ditinggalkan
Perpisahan yang telah diajukan
Dengan batas-batas tempat dan negeri yang ditujukan
Bahkan dengan batas asap api yang tak kelihatan

Berangkatlah mereka bertiga sekawan
Dengan Silahisabungan sebagai pemimpin
Di Laguboti Sipaettua terpaksa ditinggalkan
Silahisabungan dan Sirajaoloan meneruskan perjalanan

Sampailah mereka di Lontung, pulau Samosir, pulau dewata
Diadakanlah suatu ikrar, harus hidup bersama
Datanglah suatu takdir, apa mau dikata
Karena Sirajaoloan, bercita-cita terus ke Bakkara

Bunyi ikrar, semua keturunan, agar hidup bahagia
Bantu membantu mencapai hidup yang jaya
Saling mendoakan kepada Tuhan, supaya sejahtera
Semoga makmur, aman dan sentosa

Tinggallah Silahisabungan di Tolping
Di suatu daerah yang aman dan bertebing
Dari situ dia dengan mudah ia memancing
Di tepi danau yang indah sekitar gunung berkeliling

Berangkatlah Silahisabungan ke Pangururan dan negeri Tamba
Berkenalanlah ia dengan seorang seorang jaka bernama Tambatua
Terjadilah suatu peristiwa yang sangat luar biasa
Sesudah melihat seorang gadis yang jelita

Pinta Haomasan seorang gadis yang cantik dan jelita
Puteri dari seorang Raja Nabolon yang kaya
Dipersunting oleh Silahisabungan perjaka
Dengan bantuan yang diberi oleh Tambatua

Arkian, lahirlah dari Pinta Haomasan, putera pertama
Seorang pria, yang dinamakan Silalahi Raja
Lama kemudian, pergilah Silahisabungan ke Sibisa
Dipersuntinglah Miling-iling puteri Raja Mangarerak, dan lahirlah seorang pria Siraja Tambun

Siraja Tambun dibawa oleh Silahisabungan
Menuju Tolping kembali dari perantauan
Bertanyalah ibusuri sungguh setiawan
Apakah oleh-oleh dari raja cendiakiawan

Silahisabungan membawa sejahtera
Siraja Tambun seorang putera
Pinta Haomasan sangat bergembira
Menerima oleh-oleh dari Sibisa

Alkisah, Silalahi Raja, Siraja Tambun, menjadi dewasa
Siraja Tambun berencana pergi ke Sibisa
Meninggalkan ibusuri, Silahisabungan dan Silalahi Raja
Maka sedihlah ibusuri penuh rasa

Ibusuri menangis, menantikan perpisahan
Diadakan perjanjian tona putera berdua, yang harus dilaksanakan
Satu perasaan, satu pikiran, tolong menolong seperasaan
Turun temurun tanpa akhir, tak berkesudahan

Sebelum Silahisabungan, pergi ke Sibisa
Pergilah ia ke negeri Paropo, arah manabia
Dipersuntinglah Pinggan Matio puteri Raja Pakpak
Seorang raja kaya

Lahirlah Sihaloho, Situngkir, Sirumasondi, Sinabutar, Sidabariba
Sidebang dan Pintu Batu, tujuh bersaudara
Bertambahlah keturunan dan jumlah marga-marga
Gomparan dari Silahisabungan yang jaya

Kini keturunan berada di mana-mana
Sebahagian besar berada di Sumatera
Sebahagian tersebar di pulau-pulau Nusantara
Bahkan sudah ada di seantero dunia

Majulah, berkembanglah, suburlah keturunanmu
Jadilah, berperananlah, makmurlah gomparanmu
Agar tercapailah semua keinginanmu
Dan tercapailah semua cita-citamu

Kurenungkan, Ompu Raja Silahisabungan
Seorang pemberani, bijaksana penuh pengetahuan
Kucari jejakmu di kenyataan dan impian
Kurenungkan, Ompu Silahisabungan

Kuberdoa kepada Allah Bapa
Kuminta kepada Tuhan Yang Maha Esa
Kuminta kepada Tuhan Maha Pencipta
Berkatilah kami semuanya
Berikanlah rahmatMu kepada

Gomparan Silahisabungan keseluruhannya 

15 Sep 2012

Andung ni Nai Mariati

     Duduk diteras rumah Panggung berdinding papan tak bercat lusuh dan semakin lapuk,derit lantai papan rumah menghiasi langkah kakinya tiap kali hendak kedapur mengambil Gajut nya,tatapan matanya yang semakin rabun terlihat hampa dan kosong,rambutnya semakin memutih dihiasi uban,sesekali terlihat dibalik bulang bulang yang ia kenakan kala angin menghembus.
tatapan matanya selalu tertuju kearah jalan
didepan rumahnya itu,seakan mengawasi siapa saja yang berlalu dari depan rumah tempat duduk mangintordang(berselonjor)kala sore menyambangi kampung itu.
"Pruuutt,,,"semburan air sirih menyembur dari mulutnya yang memerah kedalam kaleng bekas yang sengaja dia sediakan,dan kembali mengunyah.
entah apa sebenarnya yang dia perhatikan sepanjang hari manakala sore menjelang malam tiba,terlebih caranya memandang dan memperhatikan setiap orang yang melintas,yang terkadang membuat anak anak kecil berlari dan ketakutan saat melihat sosok nya duduk berselonjor diteras rumah itu.
    Cerita yang berkembang dikampung itu,bahwa Nai Mariati sudah sepuluh tahun tinggal menyendiri,sejak ditinggal Nai Mariati,hidup sendiri,dan sejak irtpula dia tak pernah berbicara kepada siapa pun dikampung itu,sesekali bila hatinya sedang dilanda rindu,dia akan ke Dolok Sigumba,tempat makan Amani Mariati dikuburkan.Disana dia akan bersenandung dengan liriknya penuh kesedihan dan menyayat hati.
Kesedihan Nai Mariati boru tak pernah sirna,bukan saja sejak ditinggal suami tercinta,akan tetapi sejak kepergian anak sekaligus boru mereka satu satunya yaitu Mariati,keberadaan Mariati hingga selama tigabelas tahun lamanya tidak pernah diketahui hingga saat ini.bahkan saat Ayah nya meninggal sepuluh tahun yang lalu,Mariati tak datang dihari pemakaman nya.

"ooo,,,,da Inang,,tampuk ni ate ateku,,,
tudia nama au da Inong pangintubu mon,,
mali alai ma hape,,
,,matua so marujung,,
,,matua ma damang parsinuang mu,,
"hape,,laos ma au inong mon sai tapaima ima,,
ooo,,,boru buha baju ku,
,tu lombang dia do jomba on ku ho,,,
............!!!!

Senandung Nai Mariati disamping Batu nisan Suami tercintanya,disore yang semakin kelam itu...
Horas......!!!

25 Feb 2012

Toba,Teori bencana dan panorama luar biasa


Mereka yg pernah menikmati ke elokan Danau Toba mungkin tdk dpt membayangkan kengerian yg ditimbulkan dalam proses”penciptaan nya”
Begitu melintas dikelokan jalan mendekati parapat kota wisata dipinggir danau toba,birunya hamparan air dan panorama dinding batu perbukitan Pulau samosir yg menjadi latar langsung memesona.
Keindahan panorama danau toba tdk trjdi begitu saja Danau Vulkanik terbesar di dunia itu terbentuk dari rangkaian proses geologis dan vulkanis mahadahsyat.setidak nya ada tiga letusan gunung api besar mengiringi terbentuk nya danau toba,letusan terahir trjadi 74.000 thn silam.
Majalah SCIENCE mencatat,letusan termuda Gunung Toba merupakan peristiwa vulkanis plg bsr di bumi dlm dua juta thn terahir,Letusan nya memuntah kan 2.800 km kubik magma,yang 800km kubik diantaranya terbang ke atmosfer,menyelimuti lapisan Bumi sepanjang laut china selatan hingga Laut arab.
Adalah antropologi University of Illionis di Urbana-Champaign,Stanley Ambrose,yg pada thn 1998 memperkenalkan Teori Bencana Toba.berdasarkan teori ini,letusan Gunung Toba mengubah iklim global,akibat nya,populasi manusia berkurang drastis,Garis Evolusi yg menghubungkan manusia modern dgn primata lain terputus.Teori ini memang diperdebatkan,tetapi cukup menggambarkan kedahsyatan letusan.
Kaldera yg trbentuk dari tiga kali letusan menjadi Danau Toba,letusan terahir menyempurnakan pembentukan danau toba,dan pulau samosir,setelah letusan pertama 800.000 thn silam hanya membentuk kaldera disekitar Parapat hingga porsea dan letusan ke dua sekitar 500.000 thn lampau membentuk kaldera di daerah Haranggaol dan Silalahi.
Sekarang,bekas peristiwa vulkanik luar biasa ini hanyalah keindahan alam.kaldera besar menjadi danau dgn panjang 100km dan lebar 30km,bukit2 batu terjal yg mengelilingi danau terlihat eksotis,kecuramannya menghujam langsung ke pinggir danau. pulau samosir mirip dinding batu raksasa membentengi air danau.
Saking luar biasanya panorama ini,Pangeran Bernard dari belanda mengizinkan nama nya di pakai”menjual”Danau toba.”Juallah nama saya untuk danau ini.saya tak dapat melukiskan nya betapa indah nya Danau Toba”puji sang pangeran saat berkunjung ke toba thn 1996.
Sebelum krisis ekonomi thn 1997,Danau Toba adalah salah satu tujuan wisata utama.”Penerbangan langsung Eropa-Medan sempat ada sblm krisis,Garuda dan KLM dari eropa transit di medan sblm lanjut ke Denpasar”ujar pemilik salah satu hotel di parapat.Henry Hutabarat.
Hampir semua wilayah sekeliling danau punya panorama alam yg jadi tujuan wisata.semua terbagi dlm 7 kabupaten,yakni simalungun,Toba Samosir,Tapanuli utara,Humbang hasundutan,Dairi,karo, dan samosir,umum nya wisatawan menikmati ke elokan Danau Toba dari Parapat di simalungun,dan Tuk tuk siadong di samosir.
Dari dataran tinggi Karo di sblh utara,ke elokan danau Toba terlihat memanjang di pandang dari Sikodonkodon.namum hanya ada satu resor disini,Disisi barat,pemandangan pemandangan danau dan Pulau samosir dpt dgn sempurna disaksikan dari Tele.ada gardu pandang di ketinggian sekitar 1000 meter dari permukaan laut.
Hantaman krisis ekonomi thn 1997 membuat parawisata di danau toba meredup tak ada lagi penerbangan lgsng dr Eropa ke Medan.jumlah tusis asing menyusut drastis,sejak krisis,Tuktuk sprti kota mati
Perlahan,seiring membaik nya perekonomian dlm negeri,turis domestik menjadi penopang pariwisata Danau Toba.turis dari negara tetangga,Malaysia dan Singapura pun mkin bnyk yg dtng krna relatif lbh dekat.
Perjalanan darat ke Parapat memakan wktu 4-5 jam dari medan,trsedia bus Travel yg lngsung menuju parapat.Rute nya melewati Lubuk pakam,Tebing tinggi,dan belok ke arah Pematang siantar.sepanjang perjalanan,kita di suguhi panorama perkebunan kelapa sawit dan karet.
Apabila menggunakan kereta api,dari Medan pilih rute menuju Pematang siantar,dari sini perjalanan dilanjutkan naik bis ke parapat,waktu tempuh nya hanya 1jam.saat turis asing masih ramai berkunjung ke danau toba,dari siantar mereka naik becak bermesin sepeda motor BSA,kendaraan sisa Perang Dunia ke 2,yg kini di jadikan becak mesin.
Kita mulai menikmati suasana budaya Batak begitu sampai di Pematang siantar,warga nya berbicara dlm bahasa Batak Toba atu Batak Simalungun,Etnis Batak secara kultural menjadikan Danau Toba sebagai “Rumah”dan pusat mitologi.Orang Batak percaya,situs Batu hobon di pulau samosir dan Pusuk Buhit,bukit batu tertinggi di pulau ini.menjadi tempat nenek moyang mereka turun ke Bumi.
Tak hanya ke indahan panorama,alam yg menjadi sumber penghidupan penduduk dari sektor wisata.Air danau juga cocok untuk budidaya ikan nila.Ribuan keramba jaring apung tempat budidaya ikan nila menghidupi ribuan keluarga,Perusahaan asal Swiss memiliki 1.780 keramba ikan nila kualitas ekspor,Produksi ikan nila dari Danau Toba mencapai 50.000 ton setiap tahun,separuh diantaranya di ekspor dgn nilai hampir Rp 500 miliar.
Ternyata bencana yg hampir memusnahkan Ras manusi di Bumi ini sekarang menjadi sumber penghidupan manusia.

24 Feb 2012

Silsilah Silahisabungan


Silahisabungan memiliki istri :
     1. Pintahaomasan boru baso bolon
     2. Pinggan matio boru Padang batanghari
     3. Milingiling boru Mangarerak

Silahisabungan memiliki anak :
Dari Pintahaomasan boru baso bolon :
     1. Silahi Raja ( Silalahi)

Dari Pinggan Matio boru Padang Batanghari:
     1. Loho Raja ( Sihaloho)
     2. Tungkir Raja ( Situngkir)
     3. Sondi Raja (Rumasondi)
     4. Butar Raja (Sinabutar)
     5. Bariba Raja (Sidabariba)
     6. Debang Raja (Sidebang)
     7. Batu Raja (Pintu Batu)

Silahisabungan Dari Milingiling boru Mangarerak
     1. Raja Tambun (Tambunan)

Dengan berjalannya waktu keturunan Silahiabungan pun semakin bertambah yakni:

I. Silahi Raja (Silalahi) memperanakkan:

     1. Siraja Tolping
     2. Bursok Raja
     3. Raja Bunga-bunga

Ketiga anak diatas tetap memakai marga Bapaknya yakni SILALAHI, dan ketika di angkat TUAN SIHUBIL pun Raja Bunga-bunga menjadi anaknya, TUAN SIHUBIL tetap bijaksana dengan tidak menghilangkan asal-usul dari Raja bunga-bunga dgn tetap memakai marga Bapaknya SILALAHI, namun karna di culik dari Parmahanan dipanggillah dia SILALAHI PARMAHAN. Dan tidak ada lagi marga cabang dari SILALAHI.

II. SIHALOHO memperanakkan:
    1. Sinaborno
    2. Sinapuran
    3. Sinapitu
Ketiga anak ini masih memakai marga Bapaknya yakni SIHALOHO namun sudah ada yg memakai marga SINABORNO, SINAPURAN, SINAPITU,

III. SITUNGKIR memperanakkan:
    1. Sibagasan
    2. Sipakpahan
    3. Sipangkar 
Ketiga anak ini masih memakai marga Bapaknya, namun sudah ada yg memakai marga SIPANGKAR

IV. RUMASONDI memperanakkan:
    1. Rumasingap
    2. Rumabolon Kedua anak ini masih menurunkan marga-marga yg lain seperti, Dolok Saribu, Nadapdap, Naiborhu, Sinurat

V. SINABUTAR memperanakkan:

    1. Rumabolon
    2. Ambuyak
    3. Rumatungkup
Ketiga anak ini sebagian masih memakai marga bapaknya, namun sudah ada yang memakai marga Ambuyak


VI.SIDABARIBA memperanakkan:
    1.Lumban Tonga
    2.Lumban Dolok
    3.Lumban Toruan
Ketiga anak ini Memakai Marga Bapaknya Yaitu Sidabariba

V.SIDEBANG Memperanakkan:
    1.Parsidug
    2.Siari
    3.Sitaon
Ketiga anak ini memakai marga Bapaknya yaitu Sidebang.


VII.PINTU BATU Memperanakkan:
    1.Hutabalian
    2.Lumbanpea
    3.Sigiro
Ketiga anak ini memakai marga Pintu batu namun masih membentuk marga baru yaitu Sigiro.

IX.RAJA TAMBUN Memperanakkan:
   1.Tambun Mulia
   2.Tambun Saribu
   3.Tambun Marbun
ketiga Anak ini tetap konsisten memakai marga Bapak nya,yaitu Tambun dan Tambunan.

21 Feb 2012

Perjalanan Wisata yang Mempesona



Pusuk Buhit, demikian masyarakat Batak yang berada di Toba Samosir, Sumatera Utara, menyebutnya. Perbukitan dengan ketinggian berkisar 1.800 mdpl tersebut ditumbuhi berbagai pepohonan kecil serta pohon pinus.
Konon berdasarkan kepercayaan masyarakat Batak dari bukit inilah untuk pertama sekalinya pencipta alam semesta menampakkan diri, yang dinamakan oleh orang Batak dengan sebutan Mula Jadinabolon. Sehingga wajar kalau sampai sekarang kawasan ini masih keramat dan dijadikan salah satu kawasan tujuan wisata sejarah.
Memang membincangkan potensi wisata Toba Samosir tampaknya tidak akan pernah merasa puas, apalagi jika perjalanan itu baru pertama kalinya. Hal ini wajar karena potensi yang mereka miliki memang sangat kaya terutama soal keindahan alam. Apalagi dipadukan dengan cerita sejarah, boleh dibilang daerah ini adalah salah satu lumbung dari cerita sejarah yang bisa menemani perjalanan wisata Anda. Dari sekian banyak yang bisa dinikmati misalnya Batu Hobon, Sopo Guru Tatea Bulan, Perkampungan Siraja Batak, Pusuk Buhit, dan lainnya.Dari atas perbukitan ini, sebagai wisatawan yang baru pertama berkunjung ke sana pastilah akan tertegun sejenak. Karena selain panorama yang disajikan memang sangat indah, kita juga bisa melihat secara leluasa sebahagian besar kawasan perairan Danau Toba sekaligus Pulau Samosirnya. Selain itu dari lereng perbukitan tersebut pengunjung yang datang bisa juga menikmati panorama perkampungan yang berada di antara lembah-lembah perbukitan seperti perkampungan Sagala, Perkampungan Hutaginjang yang membentang luas.
Selain pemandangan ini, wisatawan yang pernah datang ke sana tentunya akan melihat dan mendengar gemercik aliran air terjun yang berada persis di perbukitan berdekatan dengan perkampungan Sagala. Masih dari lereng bukit yang jalannya berkelok-kelok tetapi sudah beraspal dengan lebar berkisar 4 meter, pengunjung juga bisa memperhatikan kegiatan pertanian yang dikerjakan oleh masyarakat sekitarnya. Malah yang lebih asyik lagi adalah menikmati matahari yang akan terbenam dari celah bukit dengan hutan pinusnya.
Untuk mencapai puncak bukit tersebut, pengunjung bisa menggunakan bus roda empat maupun kenderaan roda dua. Namun bus yang dipergunakan tidak bisa sampai di puncak sehingga harus berjalan kaki berkisar 500 meter dari titik akhir parkir kenderaan yang berada di Desa Huta Ginjang, Kecamatan Sianjur Mula-Mula. Namun demikian sikap waspada harus tetap dipasang, karena memang jalan yang berkelok-kelok tersebut di kanan dan kirinya selalu ada jurang yang terjal. Selain itu sebelum menuju Pusuk Bukit, dari kawasan Pangururan pengunjung bisa menikmati secara utuh pemandangan bukit dengan latar depan air Danau Toba.
Sementara itu, satu paket dengan perjalan menuju ke puncak Pusuk Buhit pengunjung juga bisa menikmati apa yang disebut dengan sumur tujuh rasa.(Aek Sipitu Dai) Disebut sumur tujuh rasa karena memang sumur ini memiliki tujuh pancuran yang memiliki rasa air yang berbeda-beda. Bagi masyarakat sekitar Sumur Tujuh Rasa tersebut sehari-harinya dipergunakan sebagai sumber utama air bersih. Sehingga tidak mengherankan kalau wisatawan datang, banyak masyarakat yang menggunakan air yang berada di sana.

Sumur Tujuh Rasa sebenarnya berada di Desa Sipitudai satu kecamatan dengan perbukitan Pusuk Buhit yaitu Sianjur Mula-Mula. Kalau kita mencoba untuk merasakan ketujuh air mancur yang ada, maka dari sumber air mancur itu akan kita rasakan air yang terasa: asin, tawar, asam, kesat serta rasa yang lainnya. Sementara berdasarkan keterangan masyarakat setempat, sumber air yang mancur itu keluar dari mata air yang berada di bawah Pohon Beringin. Memang di bawah lokasi Sumut Tujuh Tersebut tumbuh besar pohon beringin yang sangat rindang dan membuat teduh sekitar lokasi sumur.

Keberadaan Sumur Tujuh Rasa ini sebenarnya sudah lama seiring dengan keberadaan masyarakat perkampungan Sipitudai. Masyarakat sekitar mempercayai kalau keberadaan sumur ini tidak terlepas dari cerita raja Batak yang berada di lokasi tersebut. Kalau cerita muncur ke belakang, maka masyarakat menyebutkan bahwa dulu diperkampungan ini ada kerajaan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, mandi serta lainnya mereka mengandalkan sumber air ini.
Cerita ini mungkin ada benarnya, sebab kalau kita amati secara teliti di lokasi yang telah disekat dengan tembok beton oleh masyarakat sekitar akan kita temukan peniggalan seperti batu cucian dari batu alam, lubang-lubang untuk permainan congkak. Jadi, masyarakat yang ada memang mempercayai kalau sumur ini masih keramat dan menjadi salah satu objek yang sering dikunjungi wisatawan yang datang. Hanya satu catatan yang penting untuk lokasi ini adalah masalah penataan dan kebersihan yang memang belum memasyarakat. Tentunya kondisi ini menjadi catatan tersendiri bagi pemda dan masyarakat untuk melakukan penaaan yang lebih baik lagi.

Setelah bergerak menyusuri jalanan yang ada berkisar,maka wisatawan yang berkunjung akan menemukan satu lokasi yang keramat yang disebut lokasi Batu Hobon, Sopo Guru Tatean Bulan atau Rumah Guru Tatea Bulan serta perkampungan Siraja Batak yang lokasinya tidak berjauhan. Dan bila kita tarik garis lurus, maka posisi ketiga lokasi yang masih dianggap keramat ini persis lurus dari satu perbukitan ke perbukitan yang berada di bawahnya. Ketika berada di Sopo Guru Tatea Bulan akan ditemukan patung-patung Siraja Batak dengan keturunannya. Di rumah dengan desain khas masyarakat batak ini juga akan ditemukan patung-patung sebagai penjaga rumah seperti gajah, macan, kuda. Sementara rumah yang berdiri di atas bukit ini didesain dari kayu dan tangga dari batu tetapi atapnya tetap terbuat dari ijuk. Namun yang lebih penting lagi adalah ketika ingin masuk dan memperhatikan lebih detail lagi seluk rumah ini, maka Anda harus melepaskan sandal maupun sepatu. Secara lebih detail di Sopo Guru Tatea Bulan akan kita temukan patung-patung keturunan Siraja Batak, seperti Patung Saribu Raja sepasang dengan istrinya, Patung Limbong Mulana, Patung Sagala Raja serta Patung Silau Raja. Berdasarkan kepercayaan masyarakat Batak marga-marga yang ada sekarang ini berasal dari keturunan Siraja Batak. Selain itu keberadaan rumah ini juga telah diresmikan oleh DewanPengurus Pusat Punguan Pomparan Guru Tate Bulan tahun 1995 yang lalu. Artinya ketika kita berada di sana akan ditemukan juga penjaga yang akan menjelaskan keberadaan patung yang berada di Sopo Guru Tatea Bulan serta sejarah ringkasnya.
Sejalan dengan legenda itu, pengunjung juga akan menikmati Batu Hobo yang konon menurut cerita merupakan lokasi yang dijadikan penyimpanan harta oleh Siraja Batak. Batu ini berada perbukitan yang lebih rendah lagi dari Sopo Guru Tatea Bulan berdekatan dengan perkampungan masyarakat. berdasarkan sejarah Batu Hobon ini tidak bisa dipecahkan, tetapi kalau dipukul seperti ada ruangan di bawahnya. Namun sampai sekarang tidak bisa dibuka walaupun dilakukan dengan peledakan mortir. Selanjutnya untuk melengkapkan referensi tentang sejarah Sopo Guru Tatea Bulan, maka akan ditemukan perkampungan Siraja Batak. Lokasi perkampungan ini berada di perbukitan yang berada di atasnya dengan jarak yang tidak terlalu jauh sekali berkisar 500 meter.
Untuk kelengkapan perjalanan menuju Pusuk Buhit setidaknya harus berhenti sejenak di atas perbukitan yang berada di Desa Huta Ginjang. Mengapa? Karena dari lokasi ini akan terlihat jelas Pulau Tulas yang berdampingan dengan Pulau Samosir. Pulau Tulas itu sendiri tidak memiliki penghuni tetapi ditumbuhi dengan semak belukar dan hidup berbagai hewan liar lainnya.
Sudah lengkapkah perjalanan wisata kita! Tentulah belum, sebab untuk mengakhirinya kita harus berada di puncak Pusuk Buhit. Setidaknya untuk mendapatkan dan merasakan semilir angin sejuk di puncaknya sambil memandang panorama Danau Toba sesungguhnya. Sedangkan untuk menghilangkan keletihan dan mengambil semangat baru, pengunjung bisa menikmati air hangat setelah turun persis berada di kakai Pusuk Buhit bernama pemandian Aek Rangat yang berada di Desa Sihobung Hobungi. Setidaknya rasa lelah dan semangat baru kembali datang.

Horas.....!!!

19 Feb 2012

Terjadinya Padan Silalahi dengan Tampubolon


Kemarau panjang di huta Balige Raja sudah diambang batas hingga membuat rumput dan tumbuh-tumbuhan menjadi kering dan ternakpun banyak yang mati, hal itu sangat meresahkan Sibagot nipohan yang menjadi pewaris tahta dari Tuan Sorbadibanua.
Mengingat sepanjang pemerintahan ayahnya Tuan Sorbanibanua, hal ini belum pernah terjadi hingga membuatnya cemas dan bertanya kepada orang pintar.
Singkat cerita setelah di lakukan ritual kepada Mulajadi Nabolon, tirai misteripun terungkap bahwa semua itu terjadi karena ulah Sibagot nipohan yang membuat kesalahan hingga adek-adeknya Sipaettua , Silahisabungan dan Sirajaoloan sakit hati hingga pergi meninggalkan huta Balige Raja.
Adapun satu-satunya syarat agar kemarau panjang bisa berakhir menurut petunjuk orang pintar tersebut, Sibagot nipohan harus mengumpulkan adek-adeknya untuk minta maaf dan berdamai.
Hal itupun tidak disia-siakan Sibagotnipohan dan segera menyuruh anaknya Tuan Sihubil dan ditemani pengawalnya.
Huta Laguboti menjadi persinggahan pertama mereka utk menemui Sipaettua, setelah Tuan sihubil menceritakan keadaan di Balige Raja Sipaettuapun bersedih dan menyanggupi untuk datang segera. Selanjutnya Tuan Sihubil berangkat ke Bakkara menemui Sirajaoloan dan menceritakan kejadian yang menyedihkan itu hingga Siraja oloanpun siap untuk datang sesuai dengan hari yang ditetapkan.
Perjalanan jauhpun terbentang dihadapan Tuan Sihubil untuk menuju Huta Tolping Samosir tempat tinggal Silahisabungan yang belum tentu juga ada disitu, karena Silahisabungan sering mardua huta ke Paropo tempat istri ke duanya dan ke huta lain untuk mengobati.
Namun hari yang baik juga yang menyertai Tuan Sihubil hingga mereka bertemu di Tolping dan menyampaikan pesan ayahnya untuk datang ke huta Balige Raja serta menceritakan seluruh kejadian yang terjadi Huta Balige Raja, mendengar penjelasan keponakannya yakni Tuan Sihubil hatinyapun miris, namun karena janjinya “Tidak akan mau melihat asap dapur dari abangnya Sibagotnipohan” diapun dengan berat hati menolak ajakan Tuan Sihubil.
Berbagai cara dilakukan Tuan Sihubil untuk mengajak bapa udanya Silahisabungan, namun sedikit pun hati Silahisabungan tidak tergerak membuat Tuan Suhubil merasa putus asa dan ingin pulang dengan tangan hampa.
Namun kembali terbayang derita yang dialami seluruh penghuni kampungnya dan wajah ayahnya Sibagotnipohan yang sudah mulai tua hingga dia tetap bertahan di Tolping dan berusaha membujuk Silahisabungan.
Sebagai seorang panglima yg ditugaskan yang tentu sudah berpengalaman, Tuan Sihubilpun tidak habis akal, dia berpikir kekerasan hati Silahisabungan sepertinya tidak dapat diluluhkan dengan cara bujukan, berarti harus dilakukan dengan paksa yakni dengan cara menculik cucunya anak dari Silalahi Raja yang kebetulan sedang marmahan (mengembala).
Missipun segera dilakukan dan menangkap ke tiga anak dari Silalahi Raja yakni Raja Tolping, Bursok Raja dan Raja bunga-bunga yg paling kecil.
Si Raja Tolping yg paling besar meronta dan berhasil melarikan diri, begitu juga Si Bursok Raja terus meronta disepanjang perjalanan hingga membuat solu yang dikendarai Tuan Sihubil tidak stabil hingga diputuskan untuk dilepas saat melewati Tano Ponggol Pangururan.
Tinggal Rajabunga-bunga yg paling kecil akhirnya dibawa Tuan Sihubil hingga ke Balige Raja.
Mendengar cucunya diculik oleh Tuan Sihubil, Silahisabunganpun geram dan segera mengajak anaknya Silalahi Raja untuk mengayuh solunya mengejar Tuan Sihubil
Namun selang waktu yang begitu jauh membuat Tuan Sihubil lebih dulu tiba di Balige Raja dan membawa Raja Bunga-bunga ke hadapan ayahnya Sibagotnipohan.
Sibagotnipohanpun heran melihat anak tersebut dan menanyakan anak siapa ini,
Tuan Sihubil segera menceritakan semuanya dan tentang penolakan Silahisabungan untuk datang ke Balige Raja hingga berinisiatif menculik cucunya untuk memancing kedatangannya.
Belum sempat memberikan sanggahan tiba-tiba langit mendung dan guruh menggelegar serta halilintar sambar-menyambar dan hujanpun segera turun dengan lebat, melihat situasi itu Sibagotnipohan sudah tau bahwa Silahisabungan sudah tiba di Balige Raja
Singkat cerita Silahisabunganpun meminta pertanggung jawaban atas ulah Tuan Sihubil yang menculik cucunya yang tidak tau asal muasal pertentangan diantara mereka, namun dengan permohonan maaf dari Sibagotnipohan dan bujukan dari Sipaettua dan Siraja oloan hatinyapun terobati.
Dengan kehadiran adek-adeknya hingga hujanpun turun di Balige Raja Sibagotnipohanpun mengadakan pesta besar dan mengundang seluruh penghuni kampung untuk merayakan kejadian itu.
Mengingat suasana yg berbahagia itu dan untuk mengikat tali persaudaraan diantara mereka Tuan Sihubil yang sudah menculik Raja Bunga-bunga mengusulkan untuk mengangkatnya jadi anak dan menjadi adik dari Tampubolon anaknya, yang memang kalau dirunut dari silsilah mereka satu generasi.
Hal itupun disetujui kedua belah pihak dan dibuatlah padan diantara Raja Bunga-bunga Silalahi dengan Tampubolon yakni sisada lulu anak sisada lulu boru, Tampubolonlah Dahahang doli, Silalahilah Anggi doli kelak sampai selama-lamanya.
Tuan Sihubilpun memeluk Silalahi Raja dengan berkata anakmu sudah menjadi anakku yang berarti anakku juga menjadi anakmu hal itu juga menjadikan seluruh anak Silalahi Raja menjadi terikat padan oleh karena adiknya Si raja bunga-bunga.
Oleh karena Siraja Bunga-bunga silalahi sudah menjadi anak Tuan Sihubil dan mengingat sejarahnya diculik dari parmahanan maka Tuan Sihubil menyebutnya Raja bunga-bunga Silalahi Parmahan yang sekarang keturunannya berbonapasogit di Balige dan diberikan tanah warisan yang disebut Huta Silalahi sampai sekarang.
Demikianlah sampai saat ini Silalahi maupun Tampubolon mematuhi padan itu dan tidak pernah saling mengawini.

18 Feb 2012

Ende Silahisabungan

Ende Silahisabungan
Guru Ferdinan Silalahi, Tomok
BE. No. 247

 # Ompunta na parjolo parsadaanta i
Raja na marnoho, na marsahala i
So dung be humolso so dung marmara i
Ai boi do diboto pardalananna i

 # Ompu na marsahala Silahisabungan i
Ai so hea marmara manang hunortik i
Ai so adong barani mangganggu ompu i
                                                Patar do dibohina hasantianna i

 #  Adong na jolo raja na tarbarita i
Ima raja nabolon ompu ni Parna i
Sude anakna lima, sada boruna i
Si Pinta Haomasan i ma goarna i

 # Ompunta Tamba Tua Raja na burju i
Na pasauthon ibotona si Pinta Haomasan i
Tu ompunta Silahisabungan na hasaktian i
Ima na manubuhan marga Silalahi i

 # Siboru Meleng-eleng boru oroan i
Tangkas boru ni ompunta Raja Mangarerak i
Ima na manubuhan si Raja Tambun i
Alai na patarusson si Pinta Haomasan i